Rabu, 30 Mei 2012


SEJARAH KEMERDEKAAN
 
Latar belakang terjadinya kemerdekaan 

Sesuai dengan perjanjian Wina pada tahun [1942], bahwa Pihak Sekutu di Perang Dunia II|negara-negara sekutu bersepakat untuk mengembalikan wilayah-wilayah yang kini diduduki Jepang pada pemilik koloninya masing-masing bila Jepang berhasil diusir dari daerah pendudukannya.
Menjelang akhir Perang Dunia II|perang , tahun [1945], sebagian wilayah Indonesia telah dikuasai oleh tentara Pihak Sekutu di Perang Dunia II|sekutu. Satuan tentara Australia telah mendaratkan pasukannya di Makasar dan Banjarmasin, sedangkan Balikpapan telah diduduki oleh Australia sebelum Jepang menyatakan menyerah kalah. Sementara Pulau Morotai dan Irian Barat bersama-sama dikuasai oleh satuan tentara Australia dan Amerika Serikat di bawah pimpinan Jenderal Douglas MacArthur, Panglima Komando Kawasan Asia Barat Daya (South West Pacific Area Command/SWPAC).
Setelah perang usai, tentara Australia bertanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia bagian Timur, Amerika Serikat menguasai Filipina dan tentara Inggris dalam bentuk komando SEAC (South East Asia Command) bertanggung jawab atas India, Burma, Srilanka, Malaya, Sumatra, Jawa dan Indocina. SEAC dengan panglima Lord Mountbatten sebagai Komando Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara bertugas melucuti bala tentera Jepang dan mengurus pengembalian tawanan perang dan tawanan warga sipil sekutu (Recovered Allied Prisoners of War and Internees/RAPWI).

Mendaratnya Belanda diwakili NICA

Berdasarkan Civil Affairs Agreement, pada 23 Agustus 1945 Inggris bersama tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh. 15 September 1945, tentara Inggris selaku wakil Sekutu tiba di Jakarta, dengan didampingi Charles van der Plas|Dr. Charles van der Plas, wakil Belanda pada Pihak Sekutu di Perang Dunia II|Sekutu. Kehadiran tentara Sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Hubertus J van Mook|Dr. Hubertus J van Mook, ia dipersiapkan untuk membuka perundingan atas dasar pidato siaran radio Ratu Wilhelmina tahun 1942 (statkundige concepti atau konsepsi kenegaraan), tetapi ia mengumumkan bahwa ia tidak akan berbicara dengan Soekarno yang dianggapnya telah bekerja sama dengan Jepang. Pidato Ratu Wilhemina itu menegaskan bahwa di kemudian hari akan dibentuk sebuah persemakmuran yang di antara anggotanya ialah Kerajaan Belanda dan Hindia Belanda, di bawah pimpinan Ratu Belanda.

Pertempuran melawan Sekutu dan NICA

Terdapat berbagai pertempuran yang terjadi pada saat masuknya Sekutu dan NICA ke Indonesia, yang saat itu baru Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|menyatakan kemerdekaannya. Pertempuran yang terjadi di antaranya adalah:
·         Peristiwa 10 November, di daerah Kota Surabaya|Surabaya dan sekitarnya.
·         Palagan Ambarawa, di daerah Ambarawa, Semarang dan sekitarnya.
·         Perjuangan Gerilya Jenderal Soedirman, meliputi Jawa Tengah dan Jawa Timur
·         Bandung Lautan Api, di daerah Bandung dan sekitarnya.
·         Pertempuran Medan Area, di daerah Kota Medan|Medan dan sekitarnya.
·         Pertempuran Margarana, di Bali
·         Serangan Umum 1 Maret 1949, di Yogyakarta
·         Pertempuran Lima Hari Lima Malam, di Palembang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar