Selasa, 15 Januari 2013

JAWA TIMUR

Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukota terletak di Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.476.757 jiwa (2010). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia(Pulau Sempu dan Nusa Barung).

Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.

Prasejarah

Jawa Timur telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecantrhropus mojokertensis di Kepuhlagen-Mojokerto, Pithecanthropus erectus di Trinil-Ngawi, dan Homo wajakensis di Wajak-Tulungagung.
Era klasik

Prasasti Dinoyo yang ditemukan di dekat Kota Malang adalah sumber tertulis tertua di Jawa Timur, yakni bertahun 760. Pada tahun 929, Mpu Sindok memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, serta mendirikan Wangsa Isyana yang kelak berkembang menjadi Kerajaan Medang, dan sebagai suksesornya adalah Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Janggala, dan Kerajaan Kadiri. Pada masa Kerajaan Singhasari, Raja Kertanagara melakukan ekspansi hingga ke Melayu. Pada era Kerajaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk, wilayahnya hingga mencapai Malaka dan Kepulauan Filipina.

Bukti awal masuknya Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam nisan di Gresik bertahun 1102, serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam Majapahit.

Tetapi setelah penemuan munculnya candi Jedong di Daerah Wagir , Malang , Jawa Timur yang diyakini lebih tua dari Prasasti Dinoyo , yakni sekitar abad 6 Masehi.
Kolonialisme

Bangsa Portugis adalah bangsa barat yang pertama kali datang di Jawa Timur. Kapal Belanda dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Pulau Madura pada tahun 1596. Surabaya jatuh ke tangan VOC pada tanggal 13 Mei 1677. Ketika pemerintahan Stamford Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas karesidenan, yang berlaku hingga tahun 1964.
Kemerdekaan
Kantor gubernur Jawa Timur di Surabaya di tahun 1951

Setelah kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi 8 provinsi dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur pertama Jawa Timur adalah R. Soerjo, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.

Tanggal 20 Februari 1948 di Madura dibentuk Negara Madura dan tanggal 26 November 1948 dibentuk Negara Jawa Timur, yang kemudian menjadi salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Negara Jawa Timur dibubarkan dan bergabung ke dalam Republik Indonesia tanggal 25 Februari 1950, dan tanggal 7 Maret 1950 Negara Madura memberikan pernyataan serupa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950, dibentuk Provinsi Jawa Timur.

Geografi
Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah Kepulauan Kangean dan yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung dan Pulau Sempu.

Relief
Gunung Bromo, dengan latar belakang Gunung Semeru

Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.

Pada bagian tengah terbentang rangkaian pegunungan berapi: Di perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Gunung Lawu (3.265 meter). Di sebelah Tenggara Madiun tedapat Gunung Wilis (2.169 meter) dan Gunung Liman (2.563 meter). Pada koridor tengah terdapat kelompok Anjasmoro dengan puncak-puncaknya Gunung Arjuno (3.239 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), Gunung Anjasmoro (2.277 meter), Gunung Wayang (2.198 meter), Gunung Kawi (2.681 meter), dan Gunung Kelud (1.731 meter); pegunungan tersebut terletak di sebagian Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Kelompok Tengger memiliki puncak Gunung Bromo (2.192 meter) dan Gunung Semeru (3.676 meter). Semeru, dengan puncaknya yang disebut Mahameru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di daerah Tapal Kuda terdapat dua kelompok pegunungan: Pegunungan Iyang dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 meter) dan Pegunungan Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.332 meter).

Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.
Hidrografi

Dua sungai terpenting di Jawa Timur adalah Sungai Brantas (290 km) dan Bengawan Solo. Sungai Brantas memiiki mata air di daerah Malang. Sesampai di Mojokerto, Sungai Brantas pecah menjadi dua: Kali Mas dan Kali Porong; keduanya bermuara di Selat Madura. Bengawan Solo berasal dari Jawa Tengah, akhirnya bermuara di Gresik. Kedua sungai tersebut dikelola oleh PT Jasa Tirta.

Di lereng Gunung Lawu di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Telaga Sarangan, sebuah danau alami. Bendungan utama di Jawa Timur antara lain Bendungan Sutami dan Bendungan Selorejo, yang digunakan untuk irigasi, pemeliharaan ikan, dan pariwisata.
Iklim

Jawa Timur memiliki iklim tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Curah hujan rata-rata 1.900 mm per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata berkisar antara 21-34 °C. Suhu di daerah pegunungan lebih rendah, dan bahkan di daerah Ranu Pani (lereng Gunung Semeru), suhu bisa mencapai minus 4 °C,yang menyebabkan turunnya salju lembut

Senin, 14 Januari 2013

TOKOH - TOKOH SRIWIJAYA

BALAPUTRADEWA
Balaputradewa merupakan putra bungsu Raja Samaragrawira dari Wangsa Syailendra. Kehilangan haknya untuk memerintah negeri di Bumi Jawa dikarenakan merupakan putra tertua adalah Pangeran Samaratungga sehingga Pangeran Samaratungga (Jatiningrat) yang berhak memimpin kerajaan di Bumi Jawa, yang kemudian menikah dengan Pramodawardhani putri Raja Samaratungga sehingga kemudian mewarisi takhta atas kerajaan di Bumi Jawa. Pada 850 Masehi Balaputradewa beserta pengikutnya kembali ke daerah Sumatra Selatan. Balaputradewa disambut baik oleh penduduk di wilayah bekas Kedatuan Sriwijaya karena beliau merupakan keturunan dari Wangsa Syailendra, Raja-Raja di Bumi Jawa yang berasal dari Bumi Sriwijaya yang mereka anggap sebagai titisan Jaya Naga Sang Maha Raja. Balaputradewa dengan cepat dapat membangun kejayaan Kerajaan Sriwijaya kembali yang berpusat di Palembang dengan dukungan oleh masyarakat di bekas wilayah Kedatuan Sriwijaya tersebut.
   
DAPUNTA HYANG
Pendiri Sriwijaya. Sosok yang disegani di lautan, meluaskan daerah kekuasaannya hingga mencakup Sumatra. Jawa pun ia coba taklukkan. Dapunta Hyang telah membawa Kerajaan Sriwijaya mencapai kemenangan gilang gemilang.

TANDRUN LUAH
Tandrun Luah adalah seorang senapati yang ditugaskan Dapunta Hyang untuk menumpas pemberontakan Kandra Kayet. Sementara Raja Sriwijaya sedang melakukan ekspedisi untuk menundukkan Pulau Jawa, Tandrun Luah berhasil menumpas pasukan Kandra kanyet di barat. Akan tetapi. dalam pertempuran di timur, Senapati Tandrun Luah berhasil dibunuh oleh Kayet. Namun, akhirnya Kayet berhasil juga diringkus oleh Dapunta Hyang. Peranan Tadrun Luah dalam catatan sejarah Sriwijaya memang jarang disinggung. Akan tetapi Tandrun Luah kemudian menjadi sebuah simbol dari seorang pemimpin yang dipercayai Dapunta Hyang sehingga kematiannya dibalaskan oleh Sang Raja sendiri.

PRAMODAWARDHANI
Pramodawardhani adalah putri mahkota Wangsa Sailendra yang menjadi permaisuri Rakai Pikatan, raja keenam Kerajaan Medang periode Jawa Tengah sekitar tahun 840- an.Nama Pramodawardhani ditemukan dalam prasasti Kayumwungan tanggal 26 Maret 824 sebagai putri Maharaja Samaratungga. Menurut prasasti itu, ia meresmikan sebuah bangunan Jinalaya bertingkat-tingkat yang sangat indah. Bangunan ini umumnya ditafsirkan sebagai Candi Borobudur.
Sementara itu, prasasti Tri Tepusan tanggal (842) menyebutkan adanya tokoh bergelar Sri Kahulunan yang membebaskan pajak beberapa desa agar penduduknya ikut serta merawat Kamulan Bhumisambhara (nama asli Candi Borobudur). Pramodawardani dalam sejarah Sriwijaya memiliki keterkaitan secara tidak langsung, selain sebagai adik dari Balaputradewa Pramodawardani juga berjasa dalam mengembangkan agama Budha yang berkembang di Sriwijaya.

PARAMESWARA
Raja Palembang penerus Kerajaan Sriwijaya. Menurut silsilah, Parameswara memiliki garis keturunan dari Raden Wijaya, dari keturunan Putri Ranamenggala. Pameswara lahir pada tahun 1344. Pada tahun 1400, Parameswara membangun pemerintahan di Malaka yang kemudian menjadi besar dan ikenal dengan Kesultanan Malaka. Parameswara wafat pada 1414 pada umur 70 tahun, dimakamkan di atas bukit Tanjung Tuan.

KANDRA KAYET
Hidup di zaman Kerajaan Sriwijaya. Diberitakan sebagai pemberontak dan berhasil membunuh salah satu perwira tinggi Sriwijaya, Tandrun Luah. Namun, sepak terjangnya berhasil dihentikan oleh keperkasaannya Dapunta Hyang.
   
PUTRI TARA
Putri dari Sri Dharmasetu (Wangsa Soma). Putri Tara menikah dengan Samaragrawira. Ialah ibu dari Samaratungga dan Balaputradewa. Kedua anaknya tersebutlah yang kelak memerintah di kerajaan yang berbeda, di Jawa dan di Swarnadwipa.

SENAPATI
Mereka bertugas memimpin pasukan, karena itu memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam membawa pasukannya. Kemenangan dalam setiap pertempuran merupakan kewajiban dari seorang Senapati. Seorang Senapati yang unggul, cakap dalam membangkitkan semangat pasukannya.

DANON KOCA
Danon Koca adalah tentara laut. Ketangkasannya dalam berbagai pertempuran laut merupakan bagian dari kebesaran nama Sriwijaya.

PRAJURIT
Prajurit merupakan basis dasar pertahanan atau keamanan. Prajurit Sriwijaya tentunya memiliki kemampuan dalam pertempuran Laut. Prajurit Sriwijaya terbagi atas laki-laki dan wanita. Keduanya sama-sama memiliki kemampuan sebagai seorang prajurit sejati..
 JAWA BARAT

Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ibu kota negara Indonesia. Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat. Saat ini terdapat wacana untuk mengubah nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan, dengan memperhatikan aspek historis wilayah ini. Namun hal ini mendapatkan penentangan dari wilayah Jawa Barat lainnya seperti Cirebon dimana tokoh masyarakat asal Cirebon menyatakan bahwa jika nama Jawa Barat diganti dengan nama Pasundan seperti yang berusaha digulirkan oleh Bapak Soeria Kartalegawa tahun 1947 di Bandung maka Cirebon akan segera memisahkan diri dari Jawa Barat, karena nama "Pasundan" berarti (Tanah Sunda) dinilai tidak merepresentasikan keberagaman Jawa Barat yang sejak dahulu telah dihuni juga oleh Suku Betawi dan Suku Cirebon serta telah dikuatkan dengan keberadaan Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 yang mengakui adanya tiga suku asli di Jawa Barat yaitu Suku Betawi yang berbahasa Melayu dialek Betawi, Suku Sunda yang berbahasa Sunda dan Suku Cirebon yang berbahasa Bahasa Cirebon (dengan keberagaman dialeknya).

Temuan arkeologi di Anyer menunjukkan adanya budaya logam perunggu dan besi sejak sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman Buni (Bekasi kuno) dapat ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon.[rujukan?]Jawa Barat pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (yang digunkan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.

Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara, kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Serayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan sunda beribukota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor).

Pada abad ke-16, Kesultanan Demak tumbuh menjadi saingan ekonomi dan politik Kerajaan Sunda. Pelabuhan Cerbon (kelak menjadi Kota Cirebon) lepas dari Kerajaan Sunda karena pengaruh Kesultanan Demak. Pelabuhan ini kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten juga lepas ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Banten.

Untuk menghadapi ancaman ini, Sri Baduga Maharaja, raja Sunda saat itu, meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan orang Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa, kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, dibuatlah perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang ditandai dengan Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal, ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut padrão di tepi Ci Liwung.

Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon - Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan, menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon - Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.

Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda, dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan (Jawa Barat bagian tenggara) jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.

Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.

Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB.

Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.
Perekonomian

Jawa Barat selama lebih dari tiga dekade telah mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. Saat ini peningkatan ekonomi modern ditandai dengan peningkatan pada sektor manufaktur dan jasa. Disamping perkembangan sosial dan infrastruktur, sektor manufaktur terhitung terbesar dalam memberikan kontribusinya melalui investasi, hampir tigaperempat dari industri-industri manufaktur non minyak berpusat di sekitar Jawa Barat.PDRB Jawa Barat pada tahun 2003 mencapai Rp.231.764 milyar (US$ 27.26 Billion) menyumbang 14-15 persen dari total PDB nasional, angka tertinggi bagi sebuah Provinsi. Bagaimanapun juga karena jumlah penduduk yang besar, PDB per kapita Jawa Barat adalah Rp. 5.476.034 (US$644.24) termasuk minyak dan gas, ini menggambarkan 82,4 persen dan 86,1 persen dari rata-rata nasional. Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 adalah 4,21 persen termasuk minyak dan gas 4,91 persen termasuk minyak dan gas, lebih baik dari Indonesia secara keseluruhan. (US$1 = Rp. 8.500,-).
Geografi
Kawah gunung Tangkuban Parahu di Bandung

Provinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Banten dan DKI Jakarta di barat.

Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremay, yang berada di sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai-sungai yang cukup penting adalah Sungai Citarum dan Sungai Cimanuk, yang bermuara di Laut Jawa.
Penduduk

Sebagian besar penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda, yang bertutur menggunakan Bahasa Sunda. Di Kabupaten Cirebon, Kota Cirebondan Kabupaten Kuningan dituturkan bahasa Jawa dialek Cirebon, yang mirip dengan Bahasa Banyumasan dialek Brebes. Di daerah perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Kota Bekasi, Kecamatan Tarumajaya dan Babelan (Kabupaten Bekasi) dan Kota Depok bagian utara dituturkan Bahasa Melayu dialek Betawi. Jawa Barat merupakan wilayah berkarakteristik kontras dengan dua identitas; masyarakat urban yang sebagian besar tinggal di wilayah JABOTABEK (sekitar Jakarta) dan masyarakat tradisional yang hidup di pedesaan yang tersisa.Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai 37.548.565 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 1.033 jika/km persegi.Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terendah, dengan 2,02% per tahun.

Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi dan radio lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya Bandung TV memiliki program berita menggunakan Bahasa Sunda serta Cirebon Radio yang Menggunakan ragam Bahasa Cirebon Bagongan maupun Bebasan. Begitu pula dengan media massa cetak yang menggunakan bahasa sunda, seperti majalah Manglé dan majalah Bina Da'wah yang diterbitkan oleh Dewan Da'wah Jawa Barat.
Iklim

Iklim di Jawa Barat adalah tropis, dengan suhu 9 °C di Puncak Gunung Pangrango dan 34 °C di Pantai Utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun.
Topografi

Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara Pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara ketinggian 0 . 10 m dpl, dan wilayah aliran sungai.
FLOODING AND BROADCASTING

Flooding
Pengertian mem-Flood adalah mengirim data ke IP komputer dengan terus-menerus (membanjiri IP tsb dengan data")
Sebenarnya fungsi Ping (Packet Internet Groper) adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara komputer yang satu dengan yang lainnya dengan cara mengirimkan sejumlah packet data.
jika melakukan ping dalam keadaan standar maka data yang dikirim hanyalah sebesar 32bytes tetapi untuk membuat IP orang tersebut sibuk dengan data yang kita kirim maka data yang akan dikirim diperbesar buka 'cmd' melalui windows+R atau Start>Run... ketik 'cmd' kemudian Enter/OK pada kotak command ketik 'ping -l 65500 xxx.xxx.xxx.xx -t' (tidak menggunakan kutip).
keterangan:
-l 65500 : besar data yang akan di ping ke IP komputer orang (jangkauan 0-65500)
xxx.xxx.xxx.x : IP komputer orang
-t : pengulangan secara terus menerus sampai diberhentikan dan apabila hasil dari pinging tsb Request timed out berarti koneksi IP anda dengan dengan IP orang tersebut sedang sibuk dalam melakukan pengiriman-penerimaan data.

Broadcasting
Broadcast adalah suatu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya, dan bisa juga didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data kepada beberapa client sekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari sumber video atau audio.
Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll
1. Presenter :
    Presenter, atau host adalah orang atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan sebuah event. misalnya, mungkin menjadi presenter atau host dari pameran. Demikian juga, seorang master upacara (juga MC, pembawa acara, atau host) adalah orang yang host atau dalam suatu acara, presenter (tetapi tidak host) adalah produser eksekutif biasanya terkenal dikreditkan dengan memperkenalkan. sebuah film atau pembuat film untuk audiens yang lebih besar. Pada media penyiaran presenter adalah orang yang host, menceritakan, hadiah, atau mengambil peran utama dalam program ini.
2. Kameraman :
    kameramen adalah operator profesional dari sebuah kamera film atau video. Dalam pembuatan film, juru kamera terkemuka biasanya disebut sineas, sementara seorang juru kamera dalam produksi video mungkin dikenal sebagai operator kamera televisi, operator kamera video, atau videografer, tergantung pada konteks dan teknologi yang terlibat, biasanya beroperasi kamera video profesional.
    Kameramen bertanggung jawab untuk mengoperasikan kamera secara fisik dan memelihara komposisi dan sudut kamera seluruh adegan yang diberikan atau ditembak. Dalam pembuatan film naratif, operator kamera akan berkolaborasi dengan direktur, direktur fotografi, aktor dan kru untuk membuat keputusan teknis dan kreatif. Dalam pengaturan ini, operator kamera adalah bagian dari kru film yang terdiri dari direktur fotografi dan satu atau lebih asisten kamera. Dalam pembuatan film dokumenter dan berita, kamera sering dipanggil untuk film berlangsung.
3. Wartawan :
     Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Broadcast merupakan bentuk proses dari suatu perangkat (device) jaringan yang melakukan transmisi signal ke semua alat didalam jaringan yang sama atau ke jaringan yang berbeda.
Storm definisi sederhananya adalah ‘Badai ‘ atau proses yang dapat dikatakan terus menerus akibat terjadi kondisi looping dalam suatu Network Circle.
Suatu Broadcast Storm terjadi apabila terdapat banyak sekali layer 2 frame broadcast didalam jaringan, sehingga kondisi ini tentunya dapat menguras seluruh bandwidth yang ada dalam jaringan tersebut. Konsekwensinya, tidak ada lagi bandwidth yang tersedia sehingga traffic komunikasi data dalam jaringan menjadi congestion ( macet ).

Broadcast storm sering terjadi pada Hub / Switch yang dalam topologynya menggunakan redundancy , apabila ini ( redundancy) diimplementasikan pada Hub / Switch yang unmanageable maka proses looping back dapat terjadi, Namun tidak apabila menggunakan Switch yang manageable, karena secara default, Switch manageable terdapat STP ( Spanning Tree Protokol ) yang mampu mencegah terjadinya proses looping pada topology redundant.
Ilustrasi :
Pada Gambar diatas , PC-A akan mengirim suatu paket /frame ke PC-D , Switch dalam hal ini SW-3 tidak mengetahui alamat Layer 2 dari PC-A dan PC-D karena dalam Mac Table-nya, alamat mereka(PC-A dan PC-D) belum ada, sehingga pada saat PC-A mengirim paket/frame ke switch yang tujuannya adalah ke PC-D, maka Switch mencatat Mac Address PC-A dan sekaligus melakukan Flooding kesemua devices yang ada kecuali PC-A, dan berharap ada yang membalas, mungkin dapat dianalogikan seperti ini, si Switch teriak didalam jaringannya, Woi… coba beritahu siapa yang punya alamat IP Address ini tolong beritahu saya alamat Mac-nya.
Dalam Hal ini PC-D akan menjawab karena mungkin alamat tujuannya sama dengan alamat miliknya.
Namun perlu diprhatikan proses Flooding bisa dikatakan Broadcast, dengan Kondisi Redudancy Network diatas maka Proses Flooding / Broadcast dapat berulang2 sehingga semakin lama akan semakin banyak paket/frame yang lalu lalang di jaringan tersebut sehingga parahnya dapat memacetkan traffic data karena termakannya bandwidth yang ada.

Jadi akan lebih baik apabila kalau kita menginginkan redundancy menggunakan manageable switch dibanding dengan unmanageable switch. Memang sih.. harganya lumayan jauh. Tapi ya pasti punya banyak kelebihannya.

Flooding & Broadcasting ( cara seorang hacker menembus web)
Seorang attacker bisa menguarangi kecepatan network dan host-host yang berada di dalamnya secara significant dengan cara terus melakukan request/permintaan terhadap suatu informasi dari sever yang bisa menangani serangan classic Denial Of Service(Dos), mengirim request ke satu port secara berlebihan dinamakan flooding, kadang hal ini juga disebut spraying. Ketika permintaan flood ini dikirim ke semua station yang berada dalam network serangan ini dinamakn broadcasting. Tujuan dari kedua serangan ini adalah sama yaitu membuat network resource yang menyediakan informasi menjadi lemah dan akhirnya menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung kepada dua faktor yaitu: ukuran dan/atau volume (size and/or volume). Seorang attacker dapat menyebabkan Denial Of Service dengan cara melempar file berkapasitas besar atau volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system. Dalam keadaan seperti itu network server akan menghadapi kemacetan: terlalu banyak informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk mendorong data agar berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan kapasitas proses yang besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang kecil dan sama dalam volume yang besar akan menghabiskan resource secara percuma, dan mengakibatkan kemacetan.






 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

1. Sistem Informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.

2. 4 tahap kegiatan utama dalam SDLC :
• Perencanaan
Fase perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem harus dibangun. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses information gathering kepada pengguna.
• Analisa
Fase analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru.
• Rancangan
Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, dan program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi sistem.
• Implementasi
Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.

3. Arti Desain Sistem :
- Menggambarkan bagaimana system terbentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
- Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
- Tahap setelah analis dari siklus pengembangan system
- Persiapan untuk rancang bangun implementasi

4. Belum.

5. Program aplikasi komputer adalah software atau perangkat lunak komputer yang dibuat untuk melakukan tugas tertentu.

6. Entitas : objek dalam system yang memberikan informasi.
Atribut : karakteristik yang khas yang melekat dalam entitas atau data yang membedakan aturan objek satu dengan yang lainnya.
Relasi /hubungan : hubungan yang terjadi antara tiap-tiap entitas dan atributnya.

7. - Memvalidasi diagram alir data dalam hal kelengkapan dan keakuratan.
- Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan.
- Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file.
- Mengembangkan logika untuk proses-proses DAD (Diagram Arus Data).

8. Field : Sebuah kolom dalam sebuah table, menyimpan satu jenis data.
Record : Kumpulan logic dari field pada sebuah table sering di sebut row.
File : Rekaman dari data. Secara fisik, file ada pada alat simpanan luar (external memory) seperti disket , hardisk, magnetic disk.

9. Basis Data
• Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.
• Kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

10. Tahapan-Tahapan Mendesain Data Base :
Tahap 1, Pengumpulan data dan analisis.
Tahap 2, Perancangan database secara konseptual.
Tahap 3, Pemilihan DBMS
Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping).
Tahap 5, Perancangan database secara fisik
Tahap 6, Implementasi Sistem database