FLOODING AND BROADCASTING
Flooding
Pengertian mem-Flood adalah mengirim
data ke IP komputer dengan terus-menerus (membanjiri IP tsb dengan data")
Sebenarnya fungsi Ping (Packet Internet
Groper) adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara komputer yang satu
dengan yang lainnya dengan cara mengirimkan sejumlah packet data.
jika melakukan ping dalam keadaan
standar maka data yang dikirim hanyalah sebesar 32bytes tetapi untuk membuat IP
orang tersebut sibuk dengan data yang kita kirim maka data yang akan dikirim
diperbesar buka 'cmd' melalui windows+R atau Start>Run... ketik 'cmd'
kemudian Enter/OK pada kotak command ketik 'ping -l 65500 xxx.xxx.xxx.xx -t'
(tidak menggunakan kutip).
keterangan:
-l 65500 : besar data yang akan di ping
ke IP komputer orang (jangkauan 0-65500)
xxx.xxx.xxx.x : IP komputer orang
-t : pengulangan secara terus menerus
sampai diberhentikan dan apabila hasil dari pinging tsb Request timed out
berarti koneksi IP anda dengan dengan IP orang tersebut sedang sibuk dalam
melakukan pengiriman-penerimaan data.
Broadcasting
Broadcast adalah suatu proses pengiriman
sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio,
televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya, dan bisa juga
didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data kepada
beberapa client sekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat
dari sumber video atau audio.
Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara,
produser, editing dll
1. Presenter :
Presenter, atau host adalah orang atau organisasi yang bertanggung jawab
untuk menjalankan sebuah event. misalnya, mungkin menjadi presenter atau host
dari pameran. Demikian juga, seorang master upacara (juga MC, pembawa acara,
atau host) adalah orang yang host atau dalam suatu acara, presenter (tetapi
tidak host) adalah produser eksekutif biasanya terkenal dikreditkan dengan
memperkenalkan. sebuah film atau pembuat film untuk audiens yang lebih besar.
Pada media penyiaran presenter adalah orang yang host, menceritakan, hadiah,
atau mengambil peran utama dalam program ini.
2. Kameraman :
kameramen adalah operator profesional dari sebuah kamera film atau
video. Dalam pembuatan film, juru kamera terkemuka biasanya disebut sineas,
sementara seorang juru kamera dalam produksi video mungkin dikenal sebagai
operator kamera televisi, operator kamera video, atau videografer, tergantung
pada konteks dan teknologi yang terlibat, biasanya beroperasi kamera video
profesional.
Kameramen bertanggung jawab untuk mengoperasikan kamera secara fisik dan
memelihara komposisi dan sudut kamera seluruh adegan yang diberikan atau
ditembak. Dalam pembuatan film naratif, operator kamera akan berkolaborasi
dengan direktur, direktur fotografi, aktor dan kru untuk membuat keputusan
teknis dan kreatif. Dalam pengaturan ini, operator kamera adalah bagian dari
kru film yang terdiri dari direktur fotografi dan satu atau lebih asisten
kamera. Dalam pembuatan film dokumenter dan berita, kamera sering dipanggil untuk
film berlangsung.
3. Wartawan :
Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu
orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya
dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat
dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film
dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam
laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif
dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.
Broadcast
merupakan bentuk proses dari suatu perangkat (device) jaringan yang melakukan
transmisi signal ke semua alat didalam jaringan yang sama atau ke jaringan yang
berbeda.
Storm definisi
sederhananya adalah ‘Badai ‘ atau proses yang dapat dikatakan terus menerus
akibat terjadi kondisi looping dalam suatu Network Circle.
Suatu Broadcast
Storm terjadi apabila terdapat banyak sekali layer 2 frame broadcast didalam
jaringan, sehingga kondisi ini tentunya dapat menguras seluruh bandwidth yang
ada dalam jaringan tersebut. Konsekwensinya, tidak ada lagi bandwidth yang
tersedia sehingga traffic komunikasi data dalam jaringan menjadi congestion (
macet ).
Broadcast storm
sering terjadi pada Hub / Switch yang dalam topologynya menggunakan redundancy
, apabila ini ( redundancy) diimplementasikan pada Hub / Switch yang
unmanageable maka proses looping back dapat terjadi, Namun tidak apabila
menggunakan Switch yang manageable, karena secara default, Switch manageable
terdapat STP ( Spanning Tree Protokol ) yang mampu mencegah terjadinya proses
looping pada topology redundant.
Ilustrasi :
Pada Gambar diatas , PC-A akan mengirim
suatu paket /frame ke PC-D , Switch dalam hal ini SW-3 tidak mengetahui alamat
Layer 2 dari PC-A dan PC-D karena dalam Mac Table-nya, alamat mereka(PC-A dan
PC-D) belum ada, sehingga pada saat PC-A mengirim paket/frame ke switch yang
tujuannya adalah ke PC-D, maka Switch mencatat Mac Address PC-A dan sekaligus
melakukan Flooding kesemua devices yang ada kecuali PC-A, dan berharap ada yang
membalas, mungkin dapat dianalogikan seperti ini, si Switch teriak didalam
jaringannya, Woi… coba beritahu siapa yang punya alamat IP Address ini tolong
beritahu saya alamat Mac-nya.
Dalam Hal ini PC-D akan menjawab karena
mungkin alamat tujuannya sama dengan alamat miliknya.
Namun perlu diprhatikan proses Flooding
bisa dikatakan Broadcast, dengan Kondisi Redudancy Network diatas maka Proses
Flooding / Broadcast dapat berulang2 sehingga semakin lama akan semakin banyak
paket/frame yang lalu lalang di jaringan tersebut sehingga parahnya dapat
memacetkan traffic data karena termakannya bandwidth yang ada.
Jadi akan lebih
baik apabila kalau kita menginginkan redundancy menggunakan manageable switch
dibanding dengan unmanageable switch. Memang sih.. harganya lumayan jauh. Tapi
ya pasti punya banyak kelebihannya.
Flooding
& Broadcasting ( cara seorang hacker menembus web)
Seorang attacker
bisa menguarangi kecepatan network dan host-host yang berada di dalamnya secara
significant dengan cara terus melakukan request/permintaan terhadap suatu
informasi dari sever yang bisa menangani serangan classic Denial Of
Service(Dos), mengirim request ke satu port secara berlebihan dinamakan
flooding, kadang hal ini juga disebut spraying. Ketika permintaan flood ini
dikirim ke semua station yang berada dalam network serangan ini dinamakn
broadcasting. Tujuan dari kedua serangan ini adalah sama yaitu membuat network
resource yang menyediakan informasi menjadi lemah dan akhirnya menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung
kepada dua faktor yaitu: ukuran dan/atau volume (size and/or volume). Seorang
attacker dapat menyebabkan Denial Of Service dengan cara melempar file
berkapasitas besar atau volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah
system. Dalam keadaan seperti itu network server akan menghadapi kemacetan:
terlalu banyak informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk mendorong
data agar berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan kapasitas proses
yang besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang kecil dan sama dalam
volume yang besar akan menghabiskan resource secara percuma, dan mengakibatkan
kemacetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar