Senin, 14 Januari 2013

FLOODING AND BROADCASTING

Flooding
Pengertian mem-Flood adalah mengirim data ke IP komputer dengan terus-menerus (membanjiri IP tsb dengan data")
Sebenarnya fungsi Ping (Packet Internet Groper) adalah untuk melihat apakah ada hubungan antara komputer yang satu dengan yang lainnya dengan cara mengirimkan sejumlah packet data.
jika melakukan ping dalam keadaan standar maka data yang dikirim hanyalah sebesar 32bytes tetapi untuk membuat IP orang tersebut sibuk dengan data yang kita kirim maka data yang akan dikirim diperbesar buka 'cmd' melalui windows+R atau Start>Run... ketik 'cmd' kemudian Enter/OK pada kotak command ketik 'ping -l 65500 xxx.xxx.xxx.xx -t' (tidak menggunakan kutip).
keterangan:
-l 65500 : besar data yang akan di ping ke IP komputer orang (jangkauan 0-65500)
xxx.xxx.xxx.x : IP komputer orang
-t : pengulangan secara terus menerus sampai diberhentikan dan apabila hasil dari pinging tsb Request timed out berarti koneksi IP anda dengan dengan IP orang tersebut sedang sibuk dalam melakukan pengiriman-penerimaan data.

Broadcasting
Broadcast adalah suatu proses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya, dan bisa juga didefinisikan sebagai layanan server ke client yang menyebarkan data kepada beberapa client sekaligus dengan cara paralel dengan akses yang cukup cepat dari sumber video atau audio.
Pendidikan broadcast meliputi :
1.Presenter
2.Kameramen
3.Wartawan media
4.Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll
1. Presenter :
    Presenter, atau host adalah orang atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan sebuah event. misalnya, mungkin menjadi presenter atau host dari pameran. Demikian juga, seorang master upacara (juga MC, pembawa acara, atau host) adalah orang yang host atau dalam suatu acara, presenter (tetapi tidak host) adalah produser eksekutif biasanya terkenal dikreditkan dengan memperkenalkan. sebuah film atau pembuat film untuk audiens yang lebih besar. Pada media penyiaran presenter adalah orang yang host, menceritakan, hadiah, atau mengambil peran utama dalam program ini.
2. Kameraman :
    kameramen adalah operator profesional dari sebuah kamera film atau video. Dalam pembuatan film, juru kamera terkemuka biasanya disebut sineas, sementara seorang juru kamera dalam produksi video mungkin dikenal sebagai operator kamera televisi, operator kamera video, atau videografer, tergantung pada konteks dan teknologi yang terlibat, biasanya beroperasi kamera video profesional.
    Kameramen bertanggung jawab untuk mengoperasikan kamera secara fisik dan memelihara komposisi dan sudut kamera seluruh adegan yang diberikan atau ditembak. Dalam pembuatan film naratif, operator kamera akan berkolaborasi dengan direktur, direktur fotografi, aktor dan kru untuk membuat keputusan teknis dan kreatif. Dalam pengaturan ini, operator kamera adalah bagian dari kru film yang terdiri dari direktur fotografi dan satu atau lebih asisten kamera. Dalam pembuatan film dokumenter dan berita, kamera sering dipanggil untuk film berlangsung.
3. Wartawan :
     Wartawan atau jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet. Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya; dan mereka diharapkan untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu untuk melayani masyarakat.

Broadcast merupakan bentuk proses dari suatu perangkat (device) jaringan yang melakukan transmisi signal ke semua alat didalam jaringan yang sama atau ke jaringan yang berbeda.
Storm definisi sederhananya adalah ‘Badai ‘ atau proses yang dapat dikatakan terus menerus akibat terjadi kondisi looping dalam suatu Network Circle.
Suatu Broadcast Storm terjadi apabila terdapat banyak sekali layer 2 frame broadcast didalam jaringan, sehingga kondisi ini tentunya dapat menguras seluruh bandwidth yang ada dalam jaringan tersebut. Konsekwensinya, tidak ada lagi bandwidth yang tersedia sehingga traffic komunikasi data dalam jaringan menjadi congestion ( macet ).

Broadcast storm sering terjadi pada Hub / Switch yang dalam topologynya menggunakan redundancy , apabila ini ( redundancy) diimplementasikan pada Hub / Switch yang unmanageable maka proses looping back dapat terjadi, Namun tidak apabila menggunakan Switch yang manageable, karena secara default, Switch manageable terdapat STP ( Spanning Tree Protokol ) yang mampu mencegah terjadinya proses looping pada topology redundant.
Ilustrasi :
Pada Gambar diatas , PC-A akan mengirim suatu paket /frame ke PC-D , Switch dalam hal ini SW-3 tidak mengetahui alamat Layer 2 dari PC-A dan PC-D karena dalam Mac Table-nya, alamat mereka(PC-A dan PC-D) belum ada, sehingga pada saat PC-A mengirim paket/frame ke switch yang tujuannya adalah ke PC-D, maka Switch mencatat Mac Address PC-A dan sekaligus melakukan Flooding kesemua devices yang ada kecuali PC-A, dan berharap ada yang membalas, mungkin dapat dianalogikan seperti ini, si Switch teriak didalam jaringannya, Woi… coba beritahu siapa yang punya alamat IP Address ini tolong beritahu saya alamat Mac-nya.
Dalam Hal ini PC-D akan menjawab karena mungkin alamat tujuannya sama dengan alamat miliknya.
Namun perlu diprhatikan proses Flooding bisa dikatakan Broadcast, dengan Kondisi Redudancy Network diatas maka Proses Flooding / Broadcast dapat berulang2 sehingga semakin lama akan semakin banyak paket/frame yang lalu lalang di jaringan tersebut sehingga parahnya dapat memacetkan traffic data karena termakannya bandwidth yang ada.

Jadi akan lebih baik apabila kalau kita menginginkan redundancy menggunakan manageable switch dibanding dengan unmanageable switch. Memang sih.. harganya lumayan jauh. Tapi ya pasti punya banyak kelebihannya.

Flooding & Broadcasting ( cara seorang hacker menembus web)
Seorang attacker bisa menguarangi kecepatan network dan host-host yang berada di dalamnya secara significant dengan cara terus melakukan request/permintaan terhadap suatu informasi dari sever yang bisa menangani serangan classic Denial Of Service(Dos), mengirim request ke satu port secara berlebihan dinamakan flooding, kadang hal ini juga disebut spraying. Ketika permintaan flood ini dikirim ke semua station yang berada dalam network serangan ini dinamakn broadcasting. Tujuan dari kedua serangan ini adalah sama yaitu membuat network resource yang menyediakan informasi menjadi lemah dan akhirnya menyerah.
Serangan dengan cara Flooding bergantung kepada dua faktor yaitu: ukuran dan/atau volume (size and/or volume). Seorang attacker dapat menyebabkan Denial Of Service dengan cara melempar file berkapasitas besar atau volume yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system. Dalam keadaan seperti itu network server akan menghadapi kemacetan: terlalu banyak informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk mendorong data agar berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan kapasitas proses yang besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang kecil dan sama dalam volume yang besar akan menghabiskan resource secara percuma, dan mengakibatkan kemacetan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar